Untuk menjawab perubahan cepat di dunia kerja akibat transformasi digital, revolusi industri, dan perpindahan paradigma ekonomi, Direktorat Kursus dan Pelatihan menginisiasi program Koordinasi dan Pemetaan Kompetensi Futuristik. Tujuan utama adalah memetakan dan merumuskan kompetensi masa depan yang relevan, agar Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) mampu menyiapkan SDM yang siap bersaing di era baru.
Kegiatan ini akan menghadirkan sejumlah LKP terpilih, termasuk LKP Politeknik Indonesia, serta LKP dari berbagai wilayah di Indonesia. Melalui forum ini pemerintah dan lembaga pelatihan bersama-sama menyiapkan kerangka kompetensi yang adaptif terhadap kebutuhan dunia usaha dan industri masa depan.
Strategi Membangun Kompetensi Futuristik di LKP
Membangun kompetensi futuristik butuh pendekatan yang inovatif dan adaptif. LKP perlu merancang program pelatihan yang menggabungkan kemampuan teknis (hard skills) dan kemampuan nonteknis (soft/power skills). Model pelatihan harus responsif terhadap perubahan teknologi, tren industri, dan pola kerja baru.
Selain itu, LKP harus membuka kemitraan dengan dunia usaha dan industri agar materi pelatihan relevan dan sesuai kebutuhan nyata di lapangan. Kemitraan ini memungkinkan kurikulum terus diperbarui, peserta memperoleh pengalaman praktis, dan lulusan lebih mudah terserap di dunia kerja.
Kompetensi Futuristik yang Perlu Dipetakan dan Dikembangkan
Menurut analisis transformasi pasar tenaga kerja hingga 2030, kebutuhan akan pekerja yang memiliki kompetensi multitasking dan adaptif meningkat. Kompetensi teknikal seperti digital literacy, pemahaman teknologi, serta kemampuan kerja dengan sistem cerdas menjadi krusial.
Namun tidak hanya teknis: soft skills seperti kemampuan berkomunikasi efektif, berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan kemampuan belajar mandiri juga menjadi kompetensi penting. Hal ini sejalan dengan tuntutan perubahan cepat di dunia kerja dan kebutuhan pekerja yang fleksibel, kreatif, serta mampu bekerja dalam tim multidisipliner.
Dengan menggabungkan hard skills dan soft skills serta membekali peserta dengan mindset adaptif, LKP dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya menguasai keahlian teknis, tetapi juga mampu menghadapi ketidakpastian dan perubahan di masa depan.

Peran Strategis LKP dalam Memenuhi Kebutuhan Tenaga Kerja Masa Depan
Dengan mengikuti kegiatan pemetaan kompetensi, LKP seperti Politeknik Indonesia menunjukkan komitmen untuk terus berkembang dan menyesuaikan kurikulum sesuai dinamika dunia kerja. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan relevansi pelatihan, tetapi juga memperbesar peluang lulusan untuk terserap di industri modern.
Struktur pelatihan yang memadukan teknologi, soft skills, dan kemitraan dengan dunia industri memungkinkan LKP menjadi institusi yang adaptif dan responsif terhadap perubahan zaman, bukan sekadar pusat kursus biasa.

Dengan demikian, kegiatan pemetaan kompetensi futuristik bukan hanya pertemuan semata, melainkan fondasi strategis untuk meningkatkan daya saing SDM Indonesia di era global. LKP yang mampu menyerap dan menerjemahkan hasil pemetaan ini akan lebih siap menghadapi tantangan, serta mampu menyediakan lulusan yang berkompeten dan masa depan-fit.
Kunjungi www.politeknikindonesia.com untuk informasi lebih lanjut, serta ikuti Polindo Internasional di Instagram @official.polindointernasional dan TikTok @polindointernasionalsby.